Pidato Paris Michael Mengharubirukan Dunia

Nasional / 11 July 2009

Kalangan Sendiri

Pidato Paris Michael Mengharubirukan Dunia

Budhi Marpaung Official Writer
5698

Seorang perempuan berusia 11 tahun menyita perhatian dunia pada hari Rabu (8/7) lalu. Wajahnya yang terlihat begitu polos ditambah dengan ketegaran yang ditampilkan mengundang banyak mata tertuju kepadanya. Siapakah dia? Dia adalah Paris Michael, puteri dari sang legenda Michael Jackson.

Puluhan bahkan mungkin ratusan juta mata dan telinga orang menjadi saksi bagaimana Paris dengan matanya yang basah berdiri berpidato menyatakan kecintaannya terhadap sang ayah.

"Aku hanya ingin bilang, sejak aku dilahirkan, daddy telah menjadi ayah terbaik yang bisa engkau bayangkan, dan aku hanya ingin bilang, aku sangat mencintainya," kata Paris yang diapit oleh kedua saudara lelaki dan keluarga besarnya.

Kata-kata yang keluar dari mulut Paris seperti menyihir seluruh orang yang menyaksikan peristiwa terbesar abad ini. Bahkan, sang pemberi pidato tersebut pun tidak kuasa menahan tangisnya sendiri.

Sesaat setelah selesai menyelesaikan pidato, Paris mengarahkan langkahnya ke kerumunan keluarganya dan melingkarkan tangannya ke pinggang bibinya, Janet Jackson. Sungguh sebuah pemandangan yang mengharukan bagi tiap orang yang melihatnya.

Sejarawan media asal AS, Ron Simon menyatakan bahwa pidato Paris ini akan selalu dikenang sebagai momen yang tidak akan pernah dapat dilupakan. Bahkan dalam pandangannya, ucapan Paris tersebut hanya dapat dibandingkan dengan hormat salut ala militer dari John F. Kennedy Junior terhadap ayahnya, Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy yang meninggal pada 1963.

Kehidupan anak-anak Michael Jackson sebenarnya sangat terkungkung. Hal ini terjadi karena sewaktu Jacko masih hidup, dia begitu menjaga anak-anaknya dengan ketat. Jacko tidak pernah mengizinkan media mengambil gambar anak-anaknya.

Robert Thompson, pengamat media dari Universitas Syracuse, mengatakan dirinya seperti melihat muka kebebasan dari Paris. Kebebasan yang tidak pernah diraih saat sang mega bintang itu masih ada bersama-sama dengan mereka. Namun, pidato Paris memperlihatkan hal yang berbeda.

Menurut Thompson, Pidato tersebutmerupakan sebuah ungkapan kesedihan mendalam seorang anak yang begitu kehilangan sosok ayah.

Sumber : Antara/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami